SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

Kamis, 02 April 2015

Kamis Putih mengenang perjamuan Tuhan


Misa Kamis Putih di paroki St. Maria Immculata Mataram berlangsung khikmad dalam warna serba putih dengan sedikitnya 1000 umat membanjiri misa.  Misa dipersembahkan oleh Rm. Lorensius Pr, petugas koor Lingkungan Maria Fatima Gebang dan Ratu Rosario Pagesangan.   Lektor Rista, Ibu Eka pemazmur Ibu Yuli.  Pembasuhan kaki diwakili oleh 12 prodiakon.

Pesan Kamis Putih   

Rm. Lorensius Pr, dalam pesan kotbahnya menyampaikan perlunya memberi diri dalam melayani meneladani Yesus Tuhan membasuh kaki, tanpa mengharapkan upah, tanpa "embel-embel". Melayani  Tuhan dan pekerjaan itu berbeda, lanjut Rm. Loren, Salah satu hal yang dilakukan Yesus pada perjamuan terakhir adalah membasuh kaki para murid. Menurut tradisi Yahudi, membasuh kaki adalah salah satu bentuk penghormatan pada seseorang yang mempunyai status atau jabatan lebih tinggi atau lebih terhormat. Kaki adalah anggota tubuh yang terletak paling bawah dan biasanya paling kotor. Kaki juga penyangga seluruh tubuh kita
dan dapat membantu seluruh tubuh untuk dapat bergerak.

Membasuh kaki adalah kewajiban para pelayan. Melalui peristiwa ini, Yesus mau mengajarkan mengenai penghormatan dan teladan melayani, serta mengajarkan kita untuk memperhatikan mereka yang berada paling bawah, tanpa memandang kasta. Dengan teladan pembasuhan kaki ini, Yesus juga ingin mengajarkan bahwa pada dasarnya semua manusia itu sama di mata Tuhan, memiliki hak dan martabat yang sama, sehingga karena persamaan itulah semua manusia diharap dapat saling melayani dengan penuh kasih.


Dalam bahasa Inggris tradisional, hari Kamis Putih ini disebut Maundy Thursday. Sebutan itu diambil dari antifon pertama upacara pembasuhan kaki yang dalam bahasa Latin berbunyi: “Mandatum Novum” atau perintah baru: “Aku memberi perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yoh 13:34).





Setelah misa, dilanjutkan dengan perarakan sakramen maha kudus ke ruang adorasi.  kemudian umat meneruskan dengan tuguran hingga dini hari.










KAMIS PUTIH

Kamis Putih adalah hari pertama dari Tri Hari Suci Paskah. Kamis Putih ini menandai dimulainya Triduum Paskah. Pada hari ini kita merayakan kembali perjamuan Malam Terakhir yang dilakukan Yesus bersama 12 Rasul.
Dikatakan sebagai perjamuan terakhir karena pada malam itu Yesus dikhianati oleh murid-Nya, Yudas Iskariot. Malam itu, Yesus menunjukkan kasih-Nya hingga rela kehilangan nyawa bagi seluruh manusia di dunia. Pada malam itu Yesus menyerahkan tubuh dan darahNya pada Bapa di Surga dalam wujud roti dan anggur yang diberikan kepada para rasul untuk memberi kekuatan bagi mereka. Yesus juga meminta apa yang Dia lakukan malam itu terus dilakukan oleh para pengikut-Nya.
Perayaan pada Hari Kamis dalam Pekan Suci ini disebut Kamis Putih karena warna liturgi hari itu didominasi warna putih. Imam mengenakan kasula (jubah luar) berwarna putih. Bunga-bunga penghias altar juga didominasi warna putih. Warna putih ini melambangkan kemuliaan dan kesucian.
Misa Kamis Putih sebaiknya dilaksanakan pada malam hari seperti Yesus melakukannya. Istilah the Last Supper menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan pada waktu malam. Perayaan Kamis Putih sebagai perayaan khusus perjamuan Ekaristi yang diadakan oleh Tuhan Yesus pada Perjamuan Terakhir ini ditetapkan sejak Konsili Hippo (393 M).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar