SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

Jumat, 16 Februari 2018

Aku Hanyalah Orang berdosa

Rabu Abu yang merupakan awal masa Prapaskah, yaitu dengan Misa kudus dan penerimaan abu di dahi umat Katolik yang diberikan oleh seorang Imam atau Pastor. Abu tersebut berasal dari daun Palem yang sudah diberkati dan digunakan pada Minggu Palma tahun lalu yang dibakar dan abunya dicampur dengan minyak Zaitun dan diberkati. Dioleskan pada dahi umat Katolik sebagai lambang dan penyadaran diri bahwa manusia itu lemah tak berdaya, berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Imam yang mengoleskannya akan berkata “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”.
Pantang artinya tidak makan daging (jenis unggas dan mamalia) pada hari Rabu Abu, Jumat Agung serta setiap hari Jumat lainnya selama masa Prapaskah dan puasa artinya dalam sehari makan kenyang hanya satu kali. Jadi jika anda makan 3 kali sehari, anda bisa mengambil salah satu waktu entah sarapan pagi, makan siang atau makan malam untuk makan kenyang sementara 2 waktu lainnya dengan mengurangi porsi makan anda.

Dasar puasa pantang tobat

DARI ABU AKAN KEMBALI MENJADI ABU ...

"Sekarang," beginilah firman Tuhan, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari

MASA PRA PASKAH

SURAT GEMBALA USKUP DENPASAR
DALAM RANGKA PRAPASKAH-PASKAH 2018
KEPEMIMPINAN PASTORAL
Saudara-saudari, umat beriman Keuskupan Denpasar, yang saya kasihi, Kita kembali memasuki masa Prapaskah. Prapaskah merupakan masa Retret Agung selama 40 hari. Masa Prapaskah adalah saat istimewa mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa, bertobat, bermatiraga dan melakukan karya belas kasih sebagai persiapan menyambut perayaan Paskah. Dalam kerinduan untuk memperbaharui praktek- praktek liturgi Gereja, Konstitusi tentang Liturgi Kudus Konsili Vatikan II menyatakan: “Dua ciri khas masa Prapaskah adalah mengenangkan atau mempersiapkan pembaptisan, dan membina sikap tobat. Kedua hal ini haruslah diberi penekanan yang lebih besar dalam liturgi dan dalam katekese liturgi. Masa Prapaskah merupakan sarana Gereja dalam mempersiapkan umat beriman untuk merayakan Paskah, sementara mereka mendengarkan Sabda Tuhan dengan lebih sering dan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa.” (KL. 109).
Selaku Uskup, Pimpinan Gereja Lokal Keuskupan Denpasar, saya menghimbau agar umat dengan sungguh- sungguh memaknai dan memanfaatkan masa ini untuk menimba rahmat Allah dengan berbagai kegiatan yang memungkinkan tumbuh suburnya hidup rohani.