SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

DEVOSI

Jalan Salib Dalam Perspektif Bunda Maria


JALAN SALIB DALAM PERSPEKTIF BUNDA MARIA
MENGENANG SENGSARA SANG JURU SELAMAT KITA

Di dalam Injil, kisah sengsara dan wafat Yesus tercantum dalam keempat penulisInjil. Sekalipun keempatnya memiliki ciri yang berbeda, namun semua menggambarkan peristiwa-peristiwa sebelum Yesus menderita sampai disalibkan. Peristiwa sebelum Yesus wafat di kayu salib tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

1      Perjamuan malam sebelumYesus disalibkan (Perjamuan Terakhir)
2      Pengkhianatan salah seorang murid terdekatnya (Yudas)
3      Yesus berdoa di tamanGetsemani
4      Penangkapan Yesus di taman Getsemani
5      Pengadilan Yesus di hadapan pemuka-pemuka agamaYahudi
6      Penyangkalan sebanyak tiga kali oleh murid terdekatnya  (Petrus)
7      Pengadilan Yesus  (yang dilakukan olehPontius Pilatus)
8      Yesus dibawa keGolgota untuk disalibkan (Yesus wafat dan kemudian dimakamkan)

Salah satu ibadat untuk mengenang sengsara Tuhan Yesus, Gereja Katolik menetapkan penyelenggaraan ibadat Jalan Salib pada setiap hari jumat, selama masa pra Paskah di disemua gereja katolik.
Tata cara ibadat untuk mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus sebagaimana yang kita ketahui dan jalankan sampai dengan saat ini, sudah ada sejak abad ke-14. Fransiskus dari Asisi, telah mempopulerkan Jalan Salib kepada Rahib-rahib Fransiskan. Lewat 2 devosinya, yaitu: Inkarnasi Yesus dan Sengsara Yesus yang masing-masing dilambangkan dengan buaian dan salib. Devosi ini kemudian merebak ke setiap Gereja dengan membuat pemberhentian-pemberhentian/stasi kecil di dalam Gereja. Para Rahib Fransiskan juga menciptakan lirik Stabat Mater yang sampai kini selalu dinyanyikan untuk mengiringi upacara Jalan Salib. Lirik ini telah tersebar dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. KemudianPaus Clement XII (1730-1740), menetapkan 14 pemberhentian/stasi pada Jalan Salib. Dan ke-14 pemberhentian inilah yang sampai kini diterapkan oleh Umat Katolik.

Stasi jalan salib adalah salah satu devosi dalam tradisi Katolik untuk mengenang kembali perbuatan Yesus yang menyelamatkan. Karena alasan ini, maka setiap Gereja Katolik memiliki gambar atau lukisan yang mengisahkan berbagai macam keadaan atau “perhentian” dalam Sengsara dan Kematian Yesus. Devosi ini diadakan secara umum di Gereja Katolik pada hari-hari Jumat selama masa Prapaska.

Dalam perjalanan waktu, renungan jalan salib terus berkembang namun tetap berpedoman pada 14 stasi tersebut di atas. Salah satunya adalah jalan salib Maria. Dalam renungan jalan salib Maria, renungan berbeda dengan yang lain. Dalam hal ini permenungan diaktualkan dari sudut pandang seorang ibu, Bunda Maria. Bagaimana perasaan, sikap dan ungkapan batin Bunda Maria, Sang bunda dalam  mendampingi putra yang dicintainya. Perjalanan dalam  penderitaan dan hinaan, sampai dengan wafat di kayu salib. Bagaimana seorang ibu bersimpati dan berempati saat sang  putra sedang mengalamki kesakitan, kehinaan yang paling dalam  dan dipermalukan yang luar biasa. Renungan Jalan Salib ini kemudian dinamakan  sebagai Jalan Salib Maria.  Redaksi menurunkan doa dan renungan Jalan salib Maria tersebut yang disadur dari R04 tahun 2000.Red

JALAN SALIB MARIA
Perhentian I
Yesus Dijatuhi Hukuman Mati
Hari Jumat pagi, aku melihat Puteraku lagi. Itulah pertama kali aku melihat Dia, sejak mereka membawa-Nya pergi. Tubuh-Nya memar, berlumuran darah; melihat itu hatiku hancur luluh, tak sepedih seandainya pedang yang menusuk dada ini; , air mataku pun  bercucuran.
Saat semua orang berkata: ”Salibkan Dia!”, aku ingin memohon dengan sangat agar mereka diam,
tetapi aku sadar, semuanya harus terjadi,. Oleh sebab itu, aku berdiri tenang…..dan menangis diam-diam.

Perhentian II
Yesus Memanggul Salib-Nya
Setelah kekuatanku agak pulih, aku berjalan menuju pintu gerbang istana. Kulihat  Putraku berjalan terhuyung-huyung. Sebuah salib yang berat dihempaskan serdadu di pundak Putraku, lalu para serdadu itu menghempaskan Dia ke jalan. Melihat itu hatiku pedih tak tertahankan, ingin aku mengambil salib itu dari bahu-Nya, dan menaruhnya di atas bahuku sendiri, tetapi aku sadar, semuanya harus terjadi, maka aku berjalan diam-diam.

Perhentian III
Yesus Jatuh Pertama Kalinya
Aku mengikuti langkah Putraku…. Dekat sekali, kusaksikan bagaimana Dia memanggul salib dengan terhuyung-huyung, dan tak satupun yang peduli. Kesengsaraan-Nya yang hebat, melukai hatiku. Kulihat salib berat tertanam di bahu-Nya. Hatiku hancur luluh saat melihat Dia tersungkur di atas batu-batu jalan, dan salib berat itu jatuh menimpa tubuh-Nya. Aku takut Putra terkasih sudah meninggal. Seluruh badanku gemetar. Kulihat para algojo menendang Dia. Perlahan Dia bangkit dan meneruskan perjalanan. Sambil mereka terus saja meludahi dan menendang Putraku. Tetapi aku sadar semuanya harus terjadi, maka aku berjalan dengan pasrah dan menangis diam-diam.

Perhentian IV
Yesus Berjumpa dengan Ibu-Nya
Aku berhasil menerobos melewati orang banyak, dan berjalan dekat sekali dengan Putraku. Aku memanggil Dia, di antara gaduhnya suara. Ia berhenti, kami bertukar pandang, mata-Nya memancarkan duka dan ketidak pastian. Aku tak berdaya. Bibir-Nya yang berdarah berbisik: ”Kuatkan hatimu, Ibu” Lalu Dia berjalan lagi dengan terhuyung-huyung. Aku sadar bahwa Dia benar, maka aku mengikuti-Nya dan berdoa diam-diam.

Perhentian V
Simon Kirene Membantu Yesus Memanggul Salib
Kulihat rasa letih yang luar biasa dari wajah Putraku. Setiap langkah-Nya seolah langkah terakhir. Aku turut menderita bersama-Nya. Algojo menarik seseorang dari khalayak ramai, memaksa Dia mengangkat pangkal salib itu. Simon bertanya, mengapa harus membantu Yesus? Aku juga bertanya, mengapa bukan aku yang membantu derita Putraku? Namun aku tahu dengan jalan terus diam-diam.

Perhentian VI
Veronica Menyeka Wajah Yesus
Tiba-tiba seorang wanita mendesak maju. Ia menanggalkan cadarnya dan menyeka wajah Putraku, yang berlumuran darah dan keringat penuh debu. Setitik peduli telah menghibur aku, namun para algojo menyeret wanita itu. Kulihat raut wajah Putraku berduka dan seakan bertanya. “Mengapa tak kau ijinkan seseorang boleh perduli padaku?”. Aku tak mengerti, namun aku berjalan terus dalam iman dan… dengan diam-diam.

Perhentian VII
Yesus Jatuh ke Dua Kalinya
Putraku jatuh lagi…dan dukaku meluap. Aku pikir Dia telah meninggal; aku mendekati-Nya. Namun algojo menyeretku pergi. Sempat aku lihat Dia bangun dan berjalan lagi, hatiku hancur luluh. Namun aku sadar…ini harus terjadi, maka aku mengikuti-Nya… dengan diam-diam.

Perhentian VIII
Yesus Menghibur Wanita-wanita yang Menangis
Saat aku berjalan beberapa langkah dibelakang Putraku. Dia sejenak berhenti, saat itu beberapa wanita menghampiri Dia sambil menangis. Putraku berkata, “jangan tangisi Aku, tapi tangisilah dirimu sendiri. Tangisan yang menghantar pada pertobatan. Mereka tidak mengerti tapi aku melihat, dan ketika Putraku meneruskan langkah-Nya aku mengikuti Dia… dengan diam-diam.

Perhentian IX
Yesus Jatuh Ketiga Kalinya
Saat ketika Putraku jatuh untuk ketiga kalinya, semakin dahsyatlah sengsaraku. Bukan saja karena Tubuh-Nya yang berpeluh darah menghantam batu jalan, namun karena Dia sudah mendekati tempat penyaliban. Kudengar sorak-sorai kegembiraan algojo, di antara ketakutan, kengerian, ke-takberdayaan dan kesendirianku. Hatiku hancur luluh, membayangkan apa saja yang akan mereka perbuat di puncak Kalvari itu. Namun lagi-lagi aku sadar, semuanya harus terjadi, maka aku mendaki bukit mengikuti Putraku…  dengan diam-diam.

Perhentian X
Pakaian Yesus Ditanggalkan
Ketika Putraku bebas dari salib yang berat itu, aku punya harapan agar Dia bisa sejenak beristirahat. Namun para algojo seolah tak sabar mencium bau kematian. Ditanggalkannya pakaian yang melekat pada luka-luka yang membeku. Pedihnya hatiku melihat penderitaan Putraku yang sehebat itu. Namun aku sadar bahwa semua ini harus terjadi, maka aku berusaha untuk tenang dan hanya menangis diam-diam dalam hati.

Perhentian XI
Yesus Dipaku pada Salib-Nya
Ketika mereka mencampakkan Putraku di atas kayu salib itu. Dia membiarkan tangan dan kaki-Nya  dipaku. Ketika tajamnya paku menembus kedua tangan dan kaki-Nya, sakit dan deritaku tak tertahankan lagi. Lalu mereka menegakkan salib itu, di atasnya tergantung Putraku yang amat kucintai. Aku hanya bisa menatap Dia lekat-lekat, mencoba berkata bahwa aku juga mau menanggung derita-Nya, mau mendampingi-Nya sampai maut merenggut-Nya dari dunia ini. Namun aku teringat bahwa semua ini harus dialami-Nya sendirian, maka aku berdiri saja dan berdoa diam-diam.

Perhentian XII
Yesus Wafat Di Salib
Derita manakah yang lebih besar dari seorang ibu, yang harus menyaksikan dengan mata kepala sendiri kematian Putra-Nya. Aku yang telah membawa Dia ke dunia ini, menyaksikan Dia tumbuh dan dewasa, kini berdiri di bawah salib-Nya tanpa daya. Ketika Dia menundukkan kepala-Nya dan wafat, kesengsaraan-Nya sebagai manusia telah berakhir. Namun kesengsaraanku bahkan meluap-luap, namun aku sadar bahwa semuanya dalam iman, maka aku mampu terus berdiri, walau hatiku hancur, pedih penuh tangis.

Perhentian XIII
Jenasah Yesus Diturunkan dari Salib
Kulihat orang banyak telah pergi, sorak sorai telah reda. Aku berdiri tenang dengan salah seorang murid Putraku. Kupandang  tubuh tanpa nyawa itu, tubuh Putraku. Saat mereka meletakkan jasad itu di pangkuanku, aku tenggelam dalam lautan duka yang hebat. Kupeluk tubuh Putraku…  Kubisikkan di telinga-Nya, kekagumanku, sukaku bersama Dia dan juga cintaku. Kini semuanya telah terjadi, hidup Putraku berakhir dengan tragis, namun aku mengerti, kucoba berdoa dengan diam-diam.

Perhentian XIV
Yesus Dimakamkan
Aku ikut menghantar jenasah Putraku ke kubur, aku sendiri mengatur semuanya di sana, sambil menangis diam-diam dan bersuka cita diam-diam. Sekali lagi kupandangi wajah Putraku terkasih, lalu aku keluar dari kubur. Semuanya telah terjadi, dan harus terjadi untuk kamu. Aku akan menanti dalam iman, dan dengan diam-diam./BI/TK






DOA KORONKA



Dalam Nama Bapa …

Bapa Kami …
Salam Maria …
Aku Percaya …

Kemudian pada manik besar (Bapa Kami) didoakan:


Bapa yang kekal kupersembahkan kepada-Mu, Tubuh dan Darah, Jiwa dan Ke-Illahi-an Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus, sebagai pemulihan dosa-dosa kami dan dosa seluruh dunia.

Pada setiap sepuluhan manik kecil (Salam Maria) didoakan:

Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belaskasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia.

Diakhiri dengan tiga kali mengucapkan

Allah yang kudus, kudus dan berkuasa, kudus dan kekal, kasihanilah kami dan seluruh dunia. Amin

YESUS, aku berharap padaMU !


Gambar Yesus Maharahim dengan tulisan: JEZU, UFAM TOBIE (YESUS, ENGKAU ANDALANKU) diperlihatkan kepada Sr. Faustina oleh Yesus sendiri pada penampakan-Nya tanggal 22 Februari 1931.
Dua sinar pada gambar tersebut melambangkan darah dan air. Sinar yang merah melambangkan darah yang memberi hidup bagi jiwa-jiwa dan sinar yang pucat melambangkan air yang menguduskan jiwa-jiwa. Dua sinar itu keluar dari kerahiman Yesus ketika hati-Nya ditusuk dengan tombak saat disalib.
Dalam penampakannya kepada Suster Faustina, Tuhan Yesus berpesan agar gambar ini harus dimiliki dan diletakkan di tempat yang terhormat di semua rumah umatnya karena gambar ini akan membawa banyak rahmat dan telah dibuktikan sendiri oleh kesaksian Suster Faustina. Gambar ini telah tersedia di hampir di setiap toko rohani dan gereja-gereja Katolik di Indonesia dengan tulisan berbahasa Indonesia. Apakah kamu sudah memiliki gambar itu? Dan apakah gambar itu sudah kamu letakkan di tempat yang terhormat di rumahmu?
Hal lain yang juga dipesankan Tuhan Yesus dalam penampakannya adalah agar kita selalu mengingat dan menghormati jam kerahiman, yaitu jam 3 sore – jam kematian Kristus sendiri.
Dalam penampakan tahun 1937, Yesus minta supaya Sr. Faustina (dan kita semua) menghormati jam kematianNya secara khusus :

Aku memperingatkan engkau, puteriKu, agar setiap kali engkau mendengar bunyi jam yang menunjukkan pukul tiga sore, hendaknya engkau membenamkan dirimu seutuhnya dalam KerahimanKu sambil memuliakan dan memujiNya. Kumandangkan kemahakuasaanNya bagi seluruh dunia, terutama bagi para pendosa yang malang. Pada saat itu, Kerahiman akan terbuka lebar-lebar untuk semua jiwa. Pada jam itu, dunia akan memperoleh rahmat: Kerahiman mengalahkan pengadilan! PuteriKu, usahakanlah berdoa Jalan Salib pada jam itu, kalau tidak terhalang oleh kewajibanmu. Kalau tak mungkin berdoa Jalan Salib, cobalah sebentar saja memasuki kapela, lalu hormatilah HatiKu yang penuh Kerahiman dalam Sakramen Mahakudus. Kalau juga tak ada kemungkinan masuk kapela, benamkanlah dirimu dalam doa di mana saja engkau berada, biarpun hanya sebentar saja. Aku menuntut supaya semua makhluk memuji KerahimanKu, tetapi lebih dahulu dari engkau, karena Aku telah membuka rahasiaKu ini kepadamu” (B.H.V,145). Pada kesempatan lain, Yesus menambahkan lagi: ”PuteriKu, tulislah bahwa semakin besar kekuranganmu, semakin besar pula engkau memiliki hak untuk KerahimanKu. Dan bujuklah semua jiwa untuk berharap pada ngarai yang tak dapat dipahami, yakni KemurahanKu, sebab Aku ingin menyelamatkan mereka semua. Sumber KerahimanKu dibuka lebar-lebar dengan tombak salib untuk semua jiwa, tanpa terkecuali” (B.H.-III,50). ”Pada setiap jam tiga sore, hendaknya engkau memohon KerahimanKu, khususnya untuk para pendosa. Biarpun hanya sebentar saja, renungkanlah sengsaraKu, khususnya saat Aku merasa ditinggalkan pada jam ajalKu tiba. Itulah saat turunnya Kerahiman yang besar kepada seluruh dunia… Pada saat itu, Aku tak akan menolak permohonan jiwa-jiwa yang meminta melalui sengsaraKu” (B.H.-IV,59).

Patut diperhatikan bahwa ada tiga syarat supaya doa pada jam itu dikabulkan:
1.    Doa itu harus ditujukan kepada Yesus.
2.    Doa itu harus didoakan pada jam tiga sore.

3.    Doa itu harus diucapkan dengan perantaraan hakikat jasa Sengsara Yesus.





Doa Rosario terdiri dari rangkaian doa-doa:

Aku Percaya (Syahadat Para Rasul),
Bapa Kami,
Salam Maria,
Kemuliaan, dan
Terpujilah.

Doa Fatima sebagai doa mohon pengampunan dosa serta mendoakan jiwa-jiwa dalam api penyucian.
Di dalam doa Rosario kita merenungkan “misteri”, yakni peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan dan karya Yesus dan Bunda Maria berdasarkan Kitab Suci.

PERISTIWA-PERISTIWA ROSARIO

Satu siklus (putaran) doa Rosario merenungkan salah satu dari 4 jenis/kelompok peristiwa, yang masing-masing terdiri dari 5 peristiwa sebagai berikut:

-PERISTIWA-PERISTIWA GEMBIRA, DIDOAKAN PADA HARI SENIN DAN SABTU ATAU MASA ADVEN DAN NATAL:


1.Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Lukas 1:26-38)
2.Maria mengunjungi Elisabet, saudari-Nya (Lukas 1:39-45)
3.Yesus dilahirkan di Bethlehem (Lukas 2:1-7)
4.Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Lukas 2:22-40)
5.Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Lukas 2:41-52)

-PERISTIWA-PERISTIWA TERANG, DIDOAKAN PADA HARI KAMIS:
1.Yesus dibaptis di Sungai Yordan (Matius 3: 13-17)
2.Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-12)
3.Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Matius 3:2, 4:17-23, Markus 1:15)
4.Yesus menampakkan kemuliaan-Nya (Matius 17:1-9)
5.Yesus menetapkan Ekaristi (Markus 14:22-23, Lukas 22:19-29)

-PERISTIWA-PERISTIWA SEDIH, DIDOAKAN PADA HARI SELASA, JUMAT, ATAU MASA PUASA:
1.Yesus berdoa kepada Bapa-Nya dalam sakrat maut (Lukas 22:39-46)
2.Yesus didera (Yohanes 19:1)
3.Yesus dimahkotai duri (Yohanes 19:2-3)
4.Yesus memanggul salib-Nya ke bukit Golgota (Lukas 23:26-32)
5.Yesus wafat di salib (Lukas 23:44-49)

-PERISTIWA-PERISTIWA MULIA, DIDOAKAN PADA HARI RABU, MINGGU, ATAU MASA PASKAH:
1.Yesus bangkit dari antara orang mati (Lukas 24:1-12)
2.Yesus naik ke surga (Lukas 24:50-53)
3.Roh Kudus turun atas Para Rasul (Kisah Para Rasul 2:1-13)
4.Maria diangkat ke surga (1 Korintus 15:23)
5.Maria dimahkotai di surga (Wahyu 12:1)

Penentuan hari di atas tidak mengikat, dapat disesuaikan dengan suasana jiwa sang pendoa. Bahkan dianjurkan mendaraskan ke-4 kelompok peristiwa tersebut seluruhnya, yang setara dengan 4 putaran doa Rosario. Masing-masing peristiwa di atas direnungkan bersamaan dengan pendarasan 1 kali doa Bapa Kami, 10 kali Salam Maria dan ditutup dengan doa Kemuliaan dan Terpujilah.

URUTAN DOA ROSARIO 

ALUR DOA ROSARIO

Urutan doa Rosario selengkapnya adalah sebagai berikut:

Pembukaan
Tanda Salib Pembuka
Aku Percaya… (Syahadat Para Rasul)
Kemuliaan…
Bapa Kami…
Terpujilah…
Salam Putri Allah Bapa, Salam Maria…
Salam Bunda Allah Putra, Salam Maria…
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria…
Kemuliaan…
Terpujilah…




PERISTIWA I (SESUAIKAN DENGAN JENIS/KELOMPOK PERISTIWA)
Bapa Kami…
Salam Maria… (10 kali)
Kemuliaan…

Klik untuk memperbesar gambar.
Terpujilah…
Ya Yesus yang baik…(Doa Fatima)

PERISTIWA II (SESUAIKAN DENGAN JENIS/KELOMPOK PERISTIWA)

Bapa Kami…
Salam Maria… (10 kali)
Kemuliaan…
Terpujilah…
Ya Yesus yang baik…(Doa Fatima)
PERISTIWA III (SESUAIKAN DENGAN JENIS/KELOMPOK PERISTIWA)
Bapa Kami…
Salam Maria… (10 kali)
Kemuliaan…
Terpujilah…
Ya Yesus yang baik…(Doa Fatima)

PERISTIWA IV (SESUAIKAN DENGAN JENIS/KELOMPOK PERISTIWA)

Bapa Kami..
Salam Maria… (10 kali)
Kemuliaan…
Terpujilah…
Ya Yesus yang baik…(Doa Fatima)



PERISTIWA V (SESUAIKAN DENGAN JENIS/KELOMPOK PERISTIWA)

Bapa Kami…
Salam Maria… (10 kali)
Kemuliaan…
Terpujilah…
Ya Yesus yang baik…(Doa Fatima)
Tanda Salib Penutup
———————————–



DOA-DOA DALAM ROSARIO

-AKU PERCAYA (SYAHADAT PARA RASUL)

Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi;
dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita;
yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus;
disalibkan, wafat dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa;
dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang Kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal,
Amin.

-BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Amin.

-SALAM MARIA
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan serta-Mu,
terpujilah Engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuh-Mu, Yesus.
Santa Maria, Bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati.
Amin.

-KEMULIAAN
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad,
Amin.

-TERPUJILAH
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef,
sekarang dan selama-lamanya.
Amin.

-DOA FATIMA
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka,
dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.

15 JANJI BUNDA MARIA BAGI MEREKA YANG SETIA BERDOA ROSARIO

Mereka yang dengan setia mengabdi padaku dengan mendaraskan Rosario, akan menerima rahmat-rahmat yang berdaya guna.
Aku menjanjikan perlindungan istimewa dan rahmat-rahmat terbaik bagi mereka semua yang mendaraskan Rosario.
Rosario akan menjadi perisai ampuh melawan neraka. Rosario melenyapkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan memenaklukkan kesesatan.
Rosario akan menumbuhkan keutamaan-keutamaan dan menghasilkan buah dari perbuatan-perbuatan baik. Rosario akan memperolehkan bagi jiwa belas kasihan melimpah dari Allah, akan menarik jiwa dari cinta akan dunia dan segala kesia-siaannya, serta mengangkatnya untuk mendamba hal-hal abadi. Oh, betapa jiwa-jiwa akan menguduskan diri mereka dengan sarana ini.
Jiwa yang mempersembahkan dirinya kepadaku dengan berdoa Rosario tidak akan binasa.
Ia yang mendaraskan rosario dengan khusuk, dengan merenungkan misteri-misterinya yang suci, tidak akan dikuasai kemalangan. Tuhan tidak akan menghukumnya dalam keadilan-Nya, ia tidak akan meninggal dunia tanpa persiapan; jika ia tulus hati, ia akan tinggal dalam keadaan rahmat dan layak bagi kehidupan kekal.
Mereka yang memiliki devosi sejati kepada Rosario tidak akan meninggal dunia tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja.
Mereka yang dengan setia mendaraskan Rosario, sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal mereka, akan menerima Terang Ilahi dan rahmat Tuhan yang berlimpah; pada saat ajal, mereka akan menikmati ganjaran pada kudus di surga.
Aku akan membebaskan mereka, yang setia berdevosi Rosario, dari api penyucian.
Putera-puteri Rosario yang setia akan diganjari tingkat kemuliaan yang tinggi di surga.
Kalian akan mendapatkan segala yang kalian minta daripadaku dengan mendaraskan Rosario.
Aku akan menolong mereka semua yang menganjurkan Rosario Suci dalam segala kebutuhan mereka.
Aku mendapatkan janji dari Putra Ilahiku bahwa segenap penganjur Rosario akan mendapat perhatian surgawi secara khusus sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal.
Mereka semua yang mendaraskan Rosario adalah anak-anakku, saudara dan saudari Putra tunggalku, Yesus Kristus.
Devosi kepada Rosarioku merupakan pratanda keselamatan yang luhur.






Beberapa ini adalah saran para devosan, tetapi tidak ada aturan tertulis, jika pun tidak dituruti, banyak juga kesaksian bahwa doa Novena mereka dikabulkan:
- Berdoa pada jam-jam yang sama selama 9 hari berturut-turut.
- Jika doamu dikabulkan, bersyukurlah pada Tuhan dan beritahukanlah perihal pengabulan doamu tersebut, baik di media atau di gereja.
- Sangat baik jika ditunjang dengan pantang ataupun puasa. Pantang, pantang akan sesuatu yang sangat anda senangi. Puasa, tidak ada aturan baku tentang puasa, tetapi banyak devosan berpuasa dari pukul 06.00 pagi s.d 18.00, tidak makan, hanya minum air putih.
- Permohonan dapat diucapkan di awal doa ataupun di setiap selesai Doa Salam Maria didaraskan
Yang terpenting secara garis besar perlu dilakukan, teks doa ini, didaraskan/diucapkan 9 hari berturut-turut dan berdoalah dengan hati dan iman yang sungguh-sungguh.
Tuhan memberkati.



NOVENA TIGA SALAM MARIA


Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalma kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Puteramu. 
Baik keluhuran Tuhan, penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar sesuai dengan kehendak Puteramu, dengan sangat aku moho, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tak akan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St.Mechtildis yang kau bertahukan tentang kebaikan doa “Tiga Salam Maria”, yang sangat besar manfaatnya itu.
(Salam Maria……..3x)

SALAM MARIA

Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin
Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Puteramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.
Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapin ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.
O Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Puteramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.
Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi “Tiga Salam Maria” aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu
(Salam Maria……..3x)

SALAM MARIA

Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin
O Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai “Bunda yang penuh belas kasih”, aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku.
Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Puteramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hatikudusmu.
Engkau memperkenalkan diri sebagai “Bunda para pendosa yang bertobat” kepada St. Brigita, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Puteramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Puteramu.
O Bunda, Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolongamu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi “Tiga Salam Maria”, aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.
(Salam Maria……..3x)

SALAM MARIA

Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin
Catatan Tambahan
Sebaiknya ditambahkan doa: “Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat”
Jika permohonan anda mengenai perkara besar dan penting, hendaklah melakukan novena ini tiga kali berturut-turut
Berjanjilah pada Bunda Maria:
Setiap pagi dan sore setia berdoa “Salam Maria”
Mengumumkannya kalau permohonan anda itu telah dikabulkan, sebagai tanda terima kasih dan penghormatan kepada Bunda Maria yang tersuci.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar