Jejak tilas paroki Mataram
Perjalanan
panjang suatu misio, lukiskan garis-garis panjang pada dinding sejarah babat
tanah Lombok. Sebuah proyek besar telah
dimulai Sang Juruselamat bagi Lombok 83
tahun yang lalu. Jatuh bangun mengukir wajah gereja bak sang pemahat mengukir
batu pualam indah. Lintasan yang
berliuk-liuk menembus peristiwa, dewasakan diri. Berawal Tahun 1920
Mgr. P. Noyen, SVD Prefek Apostolik wilayah Flores, Timor, Sumba, Sumbawa, Lombok
dan Bali membeli tanah pekarangan di Narmada. Tanggal 14 Mei 1935
Pater Jan van der Heijden, SVD misionaris pertama mulai menetap di
Mataram. Tanggal 15 Mei 1935 Membeli tanah dan bangunan dijadikan Pastoran dan
Gereja pertama di Lombok. Tanggal 9 Juni 1935, Misa pertama diadakan di Gereja
baru tersebut. Tahun 1936 seorang perawat R. Joh. Adi Sastro di Selong direkrut sebagai
Guru Agama. Pada Oktober 1938 sebanyak 8 orang dibaptis pertama kali di Tanjung
dan Felix Fernandez sebagai Guru Agama di Tanjung.
Dalam kurun
waktu 1920 sampai dengan 1935 sejumlah Uskup dan imam pernah melayani umat
katolik di Mataram yakni Mgr. P. Noyen, SVD,(1920), P. J. Cleef, (1922), P. B.
Glanamon,(1923),P. Jos. Lambert,(1924), Mgr. A. Verstreelm,(1925 – 1932), P. H.
Limbroth,(1925),P. Schoorlemmer,(1926), P. G. R. Velgen,(1928), P. Buis,(1931),
P. J. Bouma,(1932) dan P. Jan van der Heyden, SVD (1933-1935).
Paroki
Mataram menjadi paroki sejak tahun 1935 ditandai dengan menetapnya P. Van der
Heijden,SVD sejak 14 Mei 1935. Sejak 1935 sampai 2010 Paroki Mataram pernah
dIlayani oleh P. Jan van der Heyden, SVD (1935- 1940), P. Henk de Beer,
SVD,(1940-1946), P. A. de Boer, SVD (1946-1956), H. Gierlings, SVD
(1949-1963/Pastor Pembantu), P. John Lynch, SVD (1953-1959), P. Leon Marks, SVD
(1954-1962/Pastor Pembantu), P. Coyle, SVD (1955 /Pastor Pembantu), P. B.
Stiller, SVD (1963), P. J. R. Flaska, SVD (1963-1964), P. Cl. Wein, SVD (
1964-1966), P. J. Kersten, SVD (1966-1970), P. Andreas Ade, SVD (1968-1970), P.
H. Ballhorn, SVD (1969-1972).
Pada tahun
1972-1976 Rm Marsel Gde Myarsa,Pr dipercayakan sebagai Pastor Paroki. Selanjutnya P. Marcel Sega, SVD (1976-1978),
P. Rafael Giron, SVD (1977/Pastor Pembatu), P. Siprianus Setyawan,SVD (1978-1983),
P.Yohanes Tanumiarja, SVD (1983-1986), P. Mikael Mige Raya, SVD (1986-1991), P.
Thomas Tehpo, SVD (1991-1995), Rm. Philipus Wayan Jaya, Pr
(1994-1998), Rm.Yoh.Handriyanto Wijaya, Pr (1998-2000), Rm. FX. Wayan
Sunardiana, Pr (1998-1999 /Pastor Pembantu).
Pada tahun 2000 gereja paroki st.Maria Immaculata dibakar oleh masa akibat dampak kerusuhan Ambon. Dikenal dengan peristiwa 1- 7 - 1. gereja kembali dibangun oleh pastor dan umat secara bertahap pada masa P. Rosarius Geli, SVD (2000-2009), Rm. Ign. Gede Adiamika S, Pr (2001-2004 /Pastor Pembantu) P. Ludovikus Pake, SVD (2004-2008 /Pastor Pembantu), Rm. Flavianus Endi, Pr (2004-2008 /Pastor Pembantu), Rm. Yohanes Kadek Ariana, Pr (2008 – 2018), Rm. Eligius Pr (2016 – sekarang/pastor pembantu) dan Rm. Laurensius Maryono, Pr (2010 – sekarang) sebagai pastor paroki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar