SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

Kamis, 24 Maret 2016

MISA KAMIS PUTIH

YESUS MELUPAKAN DIRINYA DEMI SAHABAT-SAHABATNYA


Misa kamis putih di Paroki St. Maria Immaculata Mataram berlangsung khidmat, sedikitnya 2000 orang menghadiri misa perjamuan dalam nuansa putih suci itu.  suasana semakin dalam ketika yang memimpin misa adalah sang gembala Bapa Uskup Mgr. Sylvester San, Pr. dalam kotbahnya Bapa Uskup menyampaikan pesan bagi umat agar mencontoh dan meneladani Yesus dalam perjamuan malam yang suci itu.  di ilustrasikan bagaimana seorang prodiakon diundang untuk melihat suasana surga dan neraka, maka ia diajak masuk ke dalam neraka dan melihat bagaimana orang duduk dalam jamuan makan bersama dengan sendok yang panjangnya 2 m, suasana menjadi kacau karena setiap orang berusaha mengambil makanan dengan sendok 2 m, sehingga makanan terbuang dan kacau.  kemudian prodiakon itu dibawa pula ke surga, di sana ia melihat jamuan makan yang sama di meja makan besar dengan sendok juga 2 m.


namun mereka saling menyuapkan, melayani orang lain dengan memberi supan makanan sehingga mereka saling memberi.   apa yang dilihat prodiakon itu merupakan wujud cinta yang saling memberikan.  ongkos biaya yang diperoleh untuk ke surga adalah cinta. cinta dalam melayani dengan iklas.  

Paskah memang berasal dari bangsa Yahudi, dengan pemberian korban domba, paskah Yesus adalah pemberian diri seorang pelayan secara tulus bagi kepuasan sahabatNya.  kamis putih menyimpan rahasia terdalam dalam cinta seorang pelayan, misteri kasih yang syarat dengan kepedulian seorang bagi sahabatnya.
Pembasuhan kami merupakan perwujudan kerendahan seorang pelayan dalam memberikan dirinya. Ia melupakan diriNya, dan tenggelam dalam kepentingan kepuasan orang lain.  Yesus sangat mengutama orang lain dengan membasuh kaki muridNya, Ia yang adalah Guru dan Tuhan mau mengosongkan diriNya, kemudian mengambil posisi seorang hamba dan membersihkan kaki orang lain (Genosis).  pada saat dimana semua muridNya sibuk mengejar posisi dan kedudukan didalam kerajaan Nya.  
Yesus telah menjadikan para muridNya sederajad dalam keilahianNya justru melalui pelayanan dan cinta.  hanya orang yang bebas ego yang dapat melakukan ini. kondisi yang sangat berbeda dengan situasi dunia saat ini. kita semua yang mengalami misa Kamis Putih ini dapat belajar mencintai sesama dan melayani dengan memberi diri bagi orang lain.  semoga Tuhan menganugerahkan sikap rendah hati, mau melayani, rela berkorban seperti Yesus yang telah mengosongkan diriNya. demikian pesan Bapa Uskup.

Misa dilanjutkan dengan pembasuhan kaki oleh Bapa Uskup kepada para diakon dengan penuh khidmat.  satu persatu kaki para prodiakon dibasuh oleh Uskup.  sementara petugas liturgi adalah lingkungan St. Yusuf Mataram dengan pemazmur sdr.Yosef. 

Pengarakan sakramen maha kudus dipimpin oleh Bapa Uskup dengan arakan mengelilingi gereja yang selanjutnya masuk ke ruang adorasi.  setelah itu dilanjutkan dengan tuguran oleh petugas dari lingkungan sesuai jadwal.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar