SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

Minggu, 13 April 2014

PERAYAAN MINGGU PALMA


MINGGU  PALMA


HOSANNA FILIO DAVID,..... HOSANNA!!


Perayaan minggu Palma di Paroki St. Maria Immaculata Mataram dimulai pada pukul 07.30 wita, dipimpin oleh Rm Aryana, Pr dan Rm Julius Agi. OCarm.  Misa Minggu Palma diawali dengan pemberkatan daun-daun palma oleh kedua Romo, di iringi sorak-sorai umat dan paduan suara Lingkungan Ratu Rosario Pagesangan, semakin khikmad dengan renungan Rm Aryana, Pr, untuk menjadi umat yang Yerusalema, menjadi umat yang bersorak-sorai bersama Sang Kristus di Yerusalem abadi.

Sementara kotbah Minggu Palma di sampaikan oleh Rm Agi, OCarm menekankan umat agar fokus pada pribadi Yesus sebagai bagian yang istimewa dalam masa pekan suci ini.  Tetap setia dan taat pada Yesus walaupun seakan-akan hidup doa terasa kering dari sisi manusia, namun Allah memiliki kehendak bagi kita.











misa berlangsung dari pukul 07.30 wita hingga pukul 10.00 dihadiri oleh umat sekitar 1000 orang.  


Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
     
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-muird-Nya telah dekat kota dan tiba di Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan menemukan seekor keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakan saja, 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.'" Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi, 'Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.' Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik keatasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, "Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!"

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)

 "Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
             
Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.



MAZMUR



Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)
    
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
    Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan.

DOA UMAT



UMAT DI TENDA DEPAN



UMAT DI BALKON DAN LANTAI 1 TENGAH



Setiap orang mempunyai masalah yang mengakibatkan penderitaan. Setiap keluarga mempunyai masalah. Bahkan, kita semua tahu Yesus juga mempunyai masalah dan penderitaan. Tetapi Yesus mempunyai sikap yang bijaksana di dalam menghadapi sengsara maupun penderitaan-Nya. Ia tidak kalah dengan masalah dan penderitaan. Ada tiga langkah bijak Yesus seturut Injil tadi: 

Pertama, Yesus berani melaksanakan Malam Perjamuan Terakhir. Yesus tahu apa yang akan dihadapi dan dialami. Yesus tahu dalam waktu yang dekat akan mengalami kesengsaraan hebat. Yesus mau agar para murid mendengarkan dan mengerti apa yang dilakukan-Nya dalam Malam Perjamuan Terakhir. Ekaristi bagi Yesus adalah suatu peristiwa nyata dan otentik yang menjadi tanda dan sarana penebusan yang diajalnkan. Bagi Yesus semua yang dilakukan tidak ada artinya bila tidak dimaknai dari Ekaristi.

Kedua, Yesus berani pergi menyongsong kematian-Nya dengan iman. Iman akan penebusan-Nya telah dirayakan dalam Ekaristi. Iman yang demikian pula yang dipraktekkan dalam perbuatan-Nya untuk selanjutnya. Pertama-tama Yesus mengingatkan para murid agar tidak tergoncang imannya. Petrus menyombongkan dirinya tidak akan pernah tergoncang. Tapi bagaimana kenyataannya? Dia dan para murid tergoncang. Penderitaan dan salib sangat berat dalam kenyataan. Ini pula yang seringkali terjadi dalam hidup kita. Kita mengaku diri beriman dan kuat tetapi ketika penderitaan dan salib itu tiba terkadang tergoncang pula iman kita. Sebagai orang beriman kita justru harus rendah hati. Orang beriman itu adlaah orang-orang yang rendah hati dan malah menjadi kuat.

Ketiga, Yesus berani di salib. Ada pengalaman. Dalam suatu retret di Tumpang, Malang – Jatim, karena orang mengalami kasih Allah sering ia ingin berlama-lama di sana. Karena kalau ia pulang bertemu dengan keluarga yang tidak damai. Tetapi, suster di sana selalu menganjurkan dia pulang. Kata suster, “Cinta Tuhan tidak hanya di atas gunung, atau di tempat retret ini. Allah mencintaimu kapan dan di mana pun, anakku!” akhirnya, dia pulang dengan berubah cerah.



MAS AGUSTINUS KOMENTATOR MISA


KOOR RATU ROSARIO PAGESANGAN



BPK. JACKY LEONG ORGANIS




KISAH SENGSARA - Tahun A Mat 26:14 - 27:66P: 





SALIBKAN DIA!!!


Yesus bukan orang pengecut, yang tidak mau menderita atau tidak mau ambil resiko. Tidak! 
Dia orang yang berani menghadapi masalah sengsara dan penderitaan bersama cinta Allah, Bapa-Nya. Ia berani memanggul bahkan disalibkan di situ. 
Kita ingat jauh-jauh hari, Yesus telah mengingatkan kita bila ingin dilayakkan menjadi murid-Nya, setiap orang harus berani menyangkal diri dan memikul salib (bdk. Luk 9:23). 
Yesus telah memberi teladan secara nyata. 
Dia tahu pasti hal itu adalah bagian dari kehendak Allah. 
Allah di pihak Yesus dan juga di pihak kita. 
Percayalah bila Allah di pihak kita, maka kita akan menang, kendati menurut ukuran dunia kalah dan hancur! (bdk. Roma 8:31b). 
Selamat berjuang melalui penderitaan menuju kemuliaan hidup.  percayalah, ini semua bukan usaha dan kerja keras kita, semata-mata karena kasih Allah.  Kita akan dimampukan oleh Dia yang terpaku di salib oleh kasih setia Nya sendiri demi kita semua. Tuhan Yesus Sang Pembela kita memberkati kita. LIHATLAH DIA, KENALILAH DIA, HIRUP KASIH SETIA NYA, Amin. 


BEBERAPA CATATAN PERAYAAN LITURGI HARI-HARI dalam PEKAN SUCI MAKNA LITURGI :

a. Pada hari-hari dalam pekan suci, Gereja merayakan misteri keselamatan yang diwujudkan Kristus pada hari-hari terakhir-Nya.

b.Memperingati sengsara Kristus, yang telah dimulai dari peristiwa Kristus memasuki Yerusalem sebagai Almasih (Minggu Palma).

UNSUR KHAS :

1. Minggu Suci – masuk minggu sengsara –suasana pertobatan makin mendalam
2. Pada hari Kamis pagi (biasanya), uskup merayakan Misa konselebrasi dengan para imamnya, disebut Misa Krisma, sehingga Kamis Suci kadang disebut Kamis Krisma
3. Misa Krisma biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi Perjamuan Tuhan (Kamis sore) atau hari lain dalam Pekan Suci sebelum Trihari Paskah.

KETENTUAN LITURGI:


1. Hari-hari dalam Pekan Suci adalah Senin,Selasa,Rabu, Kamis.
2. Liturgi hari-hari itu dutamakan di atas semua Hari Raya
3. Warna liturgi : UNGU
– lambang pertobatan, kurban dan persiapan
4. Sakramen Baptis dan Krisma tidak boleh diberikan pada hari-hari itu






Tidak ada komentar:

Posting Komentar