SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

Kamis, 17 April 2014

MISA KAMIS PUTIH

Mataram, Kamis putih 2014

Gereja St. Maria Immaculata Mataram
Imam  : Rm Yohenes Kadek Ariayana, Pr, Rm. Yulius Agi, Ocarm

Menjadi orang katolik harus bisa seperti serbet!

Misa Kamis putih di paroki St. Maria Immaculata Mataram berlangsung hikmad. Prosesi Kamis putih di awali dengan perarakan samping Gereja oleh Imam yakni Rm. Aryana, Pr dan Rm Agi, Ocarm diikuti oleh para diakon, petugas liturgi dan putra altar.


Nuansa putih sangat terasa pada Kamis putih ini, dimana umat kembali memperingati kisah perjamuan kahir Tuhan yang merupakan hari lahirnya EKARISTI dengan custom putih mewarnai.  Pujian-pujian cinta kasih Tuhan dipersembahkan oleh Lingkungan St. Clara dan St. Dominikus Cakranegara. Umat seperti biasanya memenuhi gereja, pelataran halaman gereja yakni di tenda-tenda dan aula geraja, bahkan banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk.  diperkirakan lebih dari 1000 orang.  kondisi ini dimungkinkan mengingat misa dilakukan hanya satu kali.  


Komentator misa Ibu Eka Lektor pewarta firman dibawakan oleh Ibu Fifi Suryadi dan Bpk. Putrus Lexy, sementara pemazmur oleh sdr Karel.  Misa Kamis putih diwarnai dengan pembaharuan janji/ Kaul imam oleh Rm Yohanes Kadek Ariyana, Pr sebagai pembahruan janji kesetiaan dalam pelayanannya sebagai imam.   Misa kasih ini seperti teladan yang diberikan oleh Tuhan sendiri memliki cirikhasnya yakni PEMBASUHAN KAKI sebagai teladan kerendahan diri dan pelayanan satu terhadap yang lainnya.   




Misa kasih putih Tuhan memasuki tahap ADORASI dengan pentahtaan SAKRAMENT dan diarak keliling gereja dan kembali ke ruang ADORASI yang kemudian Tuguran oleh lingkungan-lingkungan.  Umat telah dihantar memasuki Tri hari suci, yakni besok Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah.





Pesan Kamis Putih

Menjadi orang katolik harus bisa seperti serbet!

Kotbah Kamis Putih diberikan oleh Rm. Agi,Ocarm. Rm. Agi menyampaikan makna menjadi pengikut Yesus melalui tri hari suci. Makna paskah yang dipahami oleh umat katolik Mataram seperti sengsara, kebangkitan, telur paskah, kesembuhan yang kesemuanya belumlah cukup untuk dapat menjadi Katolik pengikut yang terlibat dalam Yesus.  Paskah Tuhan adalah SENGSARA, WAFAT DAN BANGKIT. adalah satu kesatuan utuh tentang Yesus Kristus.  Paskah? ya sengsara, wafat dan bangkit.  Artinya siap tidak diperhatikan, siap tidak di anggap, diabaikan, dipinggirkan.  Siap miskin bahkan menderita bersama Kristus.  Siap wafat dan mati bagi dosa-dosanya,... kemudian bangkit bersama Kristus.  Hanya yang mati yang bisa bangkit.  

Tri Hari suci itu dimulai pada Jumat Agung sebagai masa sengsara Tuhan, kemudian wafat pada Sabtu suci dan Tuhan bangkit pada Minggu paskah.  Apa yang kita rayakan disini (kamis putih) adalah sebuah persiapan iman yakni mengenang, melihat dan belajar bagaimana sang Raja itu merendahkan diri dengan membasuh kaki murid-murid sebagai teladan bagi kita akan cintanya yang besar.

Rm. Agi Ocarm mengambil perumpamaan "serbet".  Kain lap yang sering digunakan untuk membersihkan, lap kotoran.  Fungsinya kain serbet adalah untuk membersihkan yang kotor.  Kain serbet setelah digunakan  akan menjadi kotor dan berbau sehingga harus di cuci dan dijemur untuk kemudian digunakan lagi, proses ini terjadi terus menerus.  Menjadi orang katolik harus bisa seperti serbet! Mampu membersihkan walau harus sengsara dan menderita karena nya.  Hanya dengan sengsara, wafat dan bangkit, kita mampu menjadi pengikut Tuhan, menjadi orang Katolik yang sejati.  

Rm. Agi mengakhiri kotbah dengan mengajak umat merefleksikan renungan, " Apakah saya siap sengsara, wafat dan kemudian bangkit bersama Tuhan?













Tidak ada komentar:

Posting Komentar