Bulan Mei dan bulan Oktober, adalah bulan khusus bagi Gereja Katolik. Dimana pada kedua bulan itu, Gereja Katolik menempatkan secara khusus suatu penghormatan yang ditujukan kepada Bunda Maria, Sang Perawan yang dikandung tanpa noda. Mungkinkah dalam benak saudara, bertanya - tanya ; mengapa bulan ini disebut sebagai bulan Maria ? Katekese ringan ini, akan membantu menjawab pertanyaan saudara.
BULAN MEI
Pada tahun 1809, para serdadu Napoleon menangkap Paus Pius VII dan akhirnya dipenjara. Di dalam penjara, Paus Pius VII berdoa kepada Yesus melalui dukungan doa Sang Bunda, agar ia dapat dibebaskan dari penjara dengan segera. Paus Pius VII berjanji, jikalau doanya itu dikabulkan, maka ia akan mendedikasikan suatu bulan dimana umat berdevosi secara khusus kepada Bunda Maria. Lima tahun kemudian, 24 Mei, Paus Pius VII dibebaskan dan kembali ke Roma. Pada tahun berikutnya, Paus Pius VII mengumumkan perayaan Bunda Maria Penolong Umat Kristen. Demikianlah, devosi kepada Sang Bunda semakin dikenal oleh masyarakat. Pada tahun 1854 ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma "Maria Terkandung Tanpa Noda" (disebut juga Immaculate Conception), devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal oleh Gereja Katolik. Paus Paulus VI, dalam surat ensikliknya the Month of Mary menegaskan “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan pada bukan Mei, merupakan kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)
BULAN OKTOBER
Sejarah bulan Maria, pada bulan Oktober. Berkaitan dengan pertempuran
yang terjadi di Lepanto pada tahun 1571. Pada pertempuran itu, kerajaan
Ottoman (berasal dari Turki) menyerang umat Kristen yang tersebar di
Eropa. Jumlah pasukan Turki ternyata melebihi pasukan Kristen Katolik
Spanyol, Venesia, dan Genoa. Ancaman ini diluar dugaan. Untuk menghadapi
situasi yang begitu mencekang ini, Don Juan (John) dari Austria yang
menjadi komandan armada Kristen Katolik, memohon pertolongan melalui
perantaraan Bunda Maria dengan mendaraskan doa Rosario. Bersama dengan
Don Juan, umat Kristen Katolik diseluruh Eropa mendaraskan doa Rosario
tiada henti. Pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama dengan umat
Kristen berdoa Rosario bersama di Basilika Santa Maria Magiore. Doa
didaraskan dari subuh, hingga petang. Doa Rosario terus didaraskan di
Roma untuk mendoakan pertempuran Lepanto. Hal ini kelihatannya mustahil,
namun pada tanggal 7 oktober, pasukan Kristen Katolik akhirnya
memperoleh kemenangan dalam pertempuran Lepanto (Lepanto Battle).
Kemudian, oleh Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa
Kudus di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian, oleh penerusnya,
Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari raya
Rosario Suci.Amanat dari Peristiwa Lepanto Battle
Bunda Maria, "terbukti" telah menyertai Gereja dan umat beriman melalui doa Sang Bunda kepada Tuhan Yesus untuk menyertai kita yang berziarah di dunia ini. Tuhan Yesus Kristus telah menyerahkan Bunda Maria, ibuNya yang amat terberkati kepada Santo Yohanes, dan Santo Yohanes menjadi "anak" Sang Bunda (Yoh 19 : 26 - 27 , Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu !" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.). Tentu pesan Tuhan Yesus ini, yang memberikan ibuNya kepada Santo Yohanes, tidak terbatas kepada Santo Yohanes, tentu juga Tuhan Yesus menyerahkan ibuNya bagi kita semua, untuk mendampingi, menyertai, dan mendoakan kita. Bunda Maria memainkan peranan penting sebagai "agen" karya keselamatan Yesus Kristus.(Komunitas Doa Ecclesia a Sacra Familia)
http://dibawahperlindunganmaria.blogspot.com/2015/10/sejarah-bulan-maria-kenapa-bulan-mei.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar