SAY

SELAMAT DATANG DI PAROKI ST.MARIA IMMACULATA MATARAM, JL. PEJANGGIK NO. 37 MATARAM, LOMBOK, NTB, (0370) 632092
“DIPANGGIL MENJADI PEMIMPIN PASTORAL YANG SOLIDER DALAM KEHIDUPAN BERSAMA DEMI KEUTUHAN CIPTAAN”

Senin, 02 April 2018

Malam Paskah

Misa Malam Paskah 2018

Misa pertama malam paskah di gereja Maria Immaculata Mataram berlangsung mulai pukul 17.30 wita.  Misa pertama ini dipersembahkan oleh Rm. Eligius, Pr.  Walau mentari masih meninggalkan berkas cahayanya, senja merah masih sisakan hangat yang selimuti suasana.  Umat metaram terbagi menjadi dua kelompok misa, terlebih mengingat kapasitas terbatas, umat misa pertama sudah memenuhi bagian dalam gereja, tidak tampak berdesak-desakan, beberapa umat lingkungan yang mendapat giliran misa sudah padati dalam gereja.

“Dalam kisah sengsara Tuhan, kita mendengar wajah Tuhan tidak lagi nampak, wajah Nya bersimbah darah tidak ada yg menginginkanNya. Tetapi melalui jalan salib itu Yesus justru mengajak kita untuk berjalan dalam hidup baru didalam sabda, sehingga kita dapat hidup baik secara baru lagi.  Kita lihat wajah dunia saat ini sangat berubah, wajah Allah semakin samar oleh dosa manusia, tetapi karena pertobatan yang radikal kita kembali pada hakekat hidup kita sebagai manusia yang gambaran Allah itu, yakni kita benar-benar menyerahkan hidup kita pada Tuhan.  Hidup baru kembali pada akar pencipta”.

Misa terbagi dalam 3 bagian, prosesi liturgi cahaya, liturgi sabda dan liturgi ekaristi.  Tepat pukul 17.30 wita perarakan lilin paskah mulai bergerak susuri pelataran samping dengan senyap dan senja mulai meredup hantarkan mentari yang pulang, “Kristus dahulu dan sekarang Awal dan Akhir Alpha Dan omega, Milik-Nyalah segala masa Dan segala abad , Kepada-Nyalah kemuliaan dan kekuasaan Sepanjang segala masa  Demi luka-luka yang kudus dan mulia, Semoga kita dilindungi dan dipelihara Oleh Kristus Tuhan. Amin ...” suara romo Eli melakukan prosesi pemberkatan lilin paskah.


Perarakan lilin paskah dimulai dari aula gereja dalam kondisi tanpa cahaya lampu dan hanya remang-remang berkas mentari, “ Kristus cahaya dunia...” seruan sang gembala terdengar, dan dalam posisi berlutut, umat menyambut dengan meriah “ Syukur kepada Allah...”.  perhentian kedua di depan gerbang masuk gereja, umat mulai menerima api lilin paskah.  Iring-iringan lilin paskah terus merayap ke altar gereja, sementara cahaya lilin merembes luas ke seluruh sudut-sudut gereja, kali ini gereja mulai terang cahaya lilin, bagai lautan terang berayun ikuti eksultet  paskah yang merdu meriah penuh syukur, Seiring dengan lampu-lampu mulai dinyalakan. 

Bacaan-bacaan firman mengantarkan betapa segala sesuatu itu baik dalam ciptaan Allah, diambil dari kitab Kejadian 1:1.26-31a. Bagai gayung bersambut, Mazmur 830 pun dilantunkan, “Aku wartakan karya agung Mu Tuhan...”. Bacaan ke dua dari kitab Keluaran 14:15-15,1, Allah menuntun umat israel menyebrangi laut Merah dengan membelahnya, kemudian melindungi umat kesayanganNya itu. Mazmur 671 pun melantun gagah penuh syukur.  Bacaan ke tiga dimbil dari kitab Baruk3:9-15,32-4;4. Mazmur 852 mengantar umat dalam hukum dan kebebasan Allah.

Liturgi sabda masih berlanjut dengan bacaan epistola dari surat St. Paulus kepada umat di Roma, Roma 6;3-11. Kristus telah bangkit dari antara orang mati dan tidak akan mati lagi.  Sementara bacaan Injil diambil dari Injil Markus 16;1-8.  Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nasareth yang disalibkan itu? Ia sudah bangkit!.

Dalam homilinya, romo Eli, mengantarkan umat merenungkan kisah penciptaan dunia dan isinya dan semuanya sungguh amat baik.  Bahwa segala yang diterima termasuk manusia itu adalah sungguh amat baik.  Yang terbaiklah yang diterima manusia, sehingga manusiapun mengembangkan yang terbaik dari Allah itu bagi dunia.  Penuhi bumi dengan segala kebaikan Allah, pikiran, sikap, interaksi, harmonisasi.  Sejak manusia jatuh dalam dosa pun, Allah selalu mengupayakan segala cara bagi keselamatan manusia.  Ketika umat Allah hidup dalam perbudakan Mesir, Allah menuntun mereka mengantar mereka kembali ke tanah perjanjian.  Allah menunjukkan keperkasaan Nya dalam menjaga kawanan itu.  Ini semua menunjukkan bagaimana Allah yang pemurah itu bagi umat Nya. Penyelenggaraan Allah mengantar kita pada jalan-jalaNya, jika kita mau berada didalam Dia. Dalam kitab Baruk tadi kita diajarkan bagaimana kebijaksanaan itu, Allah memberikan peta bagaimana supaya kita mencintai kebijaksanaan itu. Keselamatan kita tergantung pada jauh dekatnya kita pada Allah. Maka dekatlah selalu dengan Tuhan.

Dalam kisah sengsara Tuhan, kita mendengar wajah Tuhan tidak lagi nampak, wajah Nya bersimbah darah tidak ada yg menginginkanNya. Tetapi melalui jalan salib itu Yesus justru mengajak kita untuk berjalan dalam hidup baru didalam sabda, sehingga kita dapat hidup baik secara baru lagi.  Kita lihat wajah dunia saat ini sangat berubah, wajah Allah semakin samar oleh dosa manusia, tetapi karena pertobatan yang radikal kita kembali pada hakekat hidup kita sebagai manusia yang gambaran Allah itu, yakni kita benar-benar menyerahkan hidup kita pada Tuhan.  Hidup baru kembali pada akar pencipta.

Dalam bacaan injil tadi diberitakan Yesus bangkit, bila kita dengar ada yang menyebut Yesus bangkit tentu kita jawab alleluia, kalau sudah katakan alleluia ini, jangan lagi mencari Yesus di kubur! Itu adalah kebangkitan!, sebagai orang-orang yang diampuni adalah hidup yang diselamatkan, keselamatan sejati.  Bangkit seperti Yesus yang sudah bangkit dan membangkitkan, membagi damai bagi sesama, lihatlah Yesus yang bangkit.

Misah malam paskah berlanjut pada pembaharuan janji babtis yang diawali dengan pemberkatan air dengan lilin paskah dan pembaharuan janji baptis dan percikan air berkat oleh pastor dan para prodiakon. Sementara koor St. Clara Cakra Utara mengantarkan pujian syukur paskah dalam nuansa agung dan harmoni.

Misa kemudian masuk dalam liturgi ekaristi.  Altar penuh kembang putih tebarkan aroma indah, asap wiruk dari kemenyan memenuhi ruang dengan aroma khasnya, satu-satu prodiakon mulai menaiki tangga altar tanda doa syukur agung sudah usai dan siap untuk komunio.  Umat tertib lancar menyambut komuni dalam jajaran rapi tertib, dalam gereja dan halaman depan. 

Dalam pantauan umat yang hadir sekitar 1000 orang tidak seperti Minggu palma atau Jumat Agung, misa dapat dengan lancar dan nyaman diikuti umat karena dalam dua kali misa ini pelayanan lebih evektif.  Menurut  Bp. Luis seksi liturgi, “ saya melihat umat lebih nyaman dan serius oleh karena tidak harus berdesakan atau berdiri karena tidak dapat tempat duduk, ini bagus”.  Misa berakhir tepat pukul 19.30 wita.  Umat diminta segera meninggalkan gereja oleh karena umat misa ke dua sudah mulai memasuki gereja, hal ini berjalan dengan tertib lancar.


  
Misa ke dua

Misa ke dua secara marathon langsung dimulai sekitar pukul 20.00 Wita.  Perarakan lilin paskah dimulai dari pelataran samping gereja menuju lokasi pemberkatan api.  Perarakan berjalan dalam kondisi yang sungguh gelap tiada cahaya.  Seperti Misa pertama, misa ke dua pun juga berlangsung dalam 3 prosesi, yakni liturgi cahaya, liturgi sabda dan liturgi ekaristi.  Lilin paskah masuk ke altar gereja setelah melalui tiga perhentian yakni di aula gereja, pintu gerbang dan depan altar gereja.

Nuansa koor malam paskah dengan lagu-lagu pujian disajikan dengan sangat indah dan semangat oleh lingkungan St. Theresia Pagutan.  Karya-karya besar seperti halleluia Handle mendapatkan apluse umat.  Diperkiraka umat yang hadir dalam misa paskah ke dua adalah 1000 orang.

Dalam homilinya romo Yohanes Kadek Ariana mengilustrasikan parfum dan miniatur pyramid sebagai suatu yang dicari dunia untuk sensasi akibat ketakutan akan bau dan nama besar.  Orang menciptakan parfum agar tidak bau juga pyramid agar dikenang oarang akan kebesarannya.  Tetapi Yesus Tuhan, justru menyampaikan kepada Maria Magdalena orang pertama yang melihat Yesus bangkit, “Pergilah, beritahukan pada murid-murid Ku, Aku sudah bangkit!”.  Justru Yesus mau supaya kebangkitan Nya lah yang diberitakan dahulu kepada murid-murid Nya. 

Berita kebangkitan ini sungguh menghilangkan “takut” yang menguasai seluruh murid-murid Nya, kebangkitan Kristus menghapuskan semua belenggu ketakutan para murid.  Mengapa harus di Galilea?, karena di sanalah pertama kali Yesus memanggil murid-murid Nya.  Bagi kita merayakan paskah berarti berjumpa dengan Yesus yang sudah bangkit di Galilea, saat dimana kita dibaharui dalam komitmen babtis, kita diajar mengalahkan segala kecemasan ketakutan yang membelenggu manusia.  Dalam Injil tadi akan kita temui dalam 3 kata takut tadi.  Tetapi Kristus sudah mengalahkan maut, kegelapan dunia yang mencekam. Ketika kita dibabtis dalam Bapa, Putra dan Roh kudus dalam tanda salib, salib untuk menyebrangkan kita kepada Allah, salib bukan derita bukan beban. Salib lambang pertolongan Allah.  Salib berarti Plus, berkat dan rejeki dicurahkan dari  Allah.

Dalam pembaharuan janji babtis gereja menerima dua orang anggota baru dewasa sekaligus romo melakukan percikan air berkat sebagai tanda babtisan baru.  Misa berlanjut pada liturgi ekaristi.  Misa   berakhir pada pukul 23.00 wita. (KOMSOS Mtr).































Tidak ada komentar:

Posting Komentar