MINGGU PALMA
HOSANNA FILIO DAVID,..... HOSANNA!!
Perayaan minggu Palma di Paroki St. Maria Immaculata Mataram dimulai pada pukul 07.30 wita, dipimpin oleh Rm Aryana, Pr dan Rm Julius Agi. OCarm. Misa Minggu Palma diawali dengan pemberkatan daun-daun palma oleh kedua Romo, di iringi sorak-sorai umat dan paduan suara Lingkungan Ratu Rosario Pagesangan, semakin khikmad dengan renungan Rm Aryana, Pr, untuk menjadi umat yang Yerusalema, menjadi umat yang bersorak-sorai bersama Sang Kristus di Yerusalem abadi.
Sementara kotbah Minggu Palma di sampaikan oleh Rm Agi, OCarm menekankan umat agar fokus pada pribadi Yesus sebagai bagian yang istimewa dalam masa pekan suci ini. Tetap setia dan taat pada Yesus walaupun seakan-akan hidup doa terasa kering dari sisi manusia, namun Allah memiliki kehendak bagi kita.
misa berlangsung dari pukul 07.30 wita hingga pukul 10.00 dihadiri oleh umat sekitar 1000 orang.
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."

MAZMUR
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."

Demikianlah sabda Tuhan.
DOA UMAT
UMAT DI TENDA DEPAN
UMAT DI BALKON DAN LANTAI 1 TENGAH
Setiap orang mempunyai masalah yang mengakibatkan penderitaan.
Setiap keluarga mempunyai masalah. Bahkan, kita semua tahu Yesus juga mempunyai
masalah dan penderitaan. Tetapi Yesus mempunyai sikap yang bijaksana di dalam
menghadapi sengsara maupun penderitaan-Nya. Ia tidak kalah dengan masalah dan
penderitaan. Ada tiga langkah bijak Yesus seturut Injil tadi:
Pertama, Yesus berani melaksanakan Malam Perjamuan Terakhir. Yesus
tahu apa yang akan dihadapi dan dialami. Yesus tahu dalam waktu yang dekat akan
mengalami kesengsaraan hebat. Yesus mau agar para murid mendengarkan dan
mengerti apa yang dilakukan-Nya dalam Malam Perjamuan Terakhir. Ekaristi bagi
Yesus adalah suatu peristiwa nyata dan otentik yang menjadi tanda dan sarana
penebusan yang diajalnkan. Bagi Yesus semua yang dilakukan tidak ada artinya
bila tidak dimaknai dari Ekaristi.
Kedua, Yesus berani pergi menyongsong kematian-Nya dengan iman. Iman akan
penebusan-Nya telah dirayakan dalam Ekaristi. Iman yang demikian pula yang
dipraktekkan dalam perbuatan-Nya untuk selanjutnya. Pertama-tama Yesus
mengingatkan para murid agar tidak tergoncang imannya. Petrus menyombongkan
dirinya tidak akan pernah tergoncang. Tapi bagaimana kenyataannya? Dia dan para
murid tergoncang. Penderitaan dan salib sangat berat dalam kenyataan. Ini pula
yang seringkali terjadi dalam hidup kita. Kita mengaku diri beriman dan kuat
tetapi ketika penderitaan dan salib itu tiba terkadang tergoncang pula iman
kita. Sebagai orang beriman kita justru harus rendah hati. Orang beriman itu
adlaah orang-orang yang rendah hati dan malah menjadi kuat.
Ketiga, Yesus berani di salib. Ada pengalaman. Dalam suatu retret di
Tumpang, Malang – Jatim, karena orang mengalami kasih Allah sering ia ingin
berlama-lama di sana. Karena kalau ia pulang bertemu dengan keluarga yang tidak
damai. Tetapi, suster di sana selalu menganjurkan dia pulang. Kata suster,
“Cinta Tuhan tidak hanya di atas gunung, atau di tempat retret ini. Allah
mencintaimu kapan dan di mana pun, anakku!” akhirnya, dia pulang dengan berubah
cerah.
MAS AGUSTINUS KOMENTATOR MISA
KISAH SENGSARA - Tahun A Mat 26:14 - 27:66P:
SALIBKAN DIA!!!
Yesus bukan orang pengecut, yang tidak mau menderita atau tidak mau ambil resiko. Tidak!
Dia orang yang berani menghadapi masalah sengsara dan penderitaan bersama cinta Allah, Bapa-Nya. Ia berani memanggul bahkan disalibkan di situ.
Kita ingat jauh-jauh hari, Yesus telah mengingatkan kita bila ingin dilayakkan menjadi murid-Nya, setiap orang harus berani menyangkal diri dan memikul salib (bdk. Luk 9:23).
Yesus telah memberi teladan secara nyata.
Dia tahu pasti hal itu adalah bagian dari kehendak Allah.
Allah di pihak Yesus dan juga di pihak kita.
Percayalah bila Allah di pihak kita, maka kita akan menang, kendati menurut ukuran dunia kalah dan hancur! (bdk. Roma 8:31b).
Selamat berjuang melalui penderitaan menuju kemuliaan hidup. percayalah, ini semua bukan usaha dan kerja keras kita, semata-mata karena kasih Allah. Kita akan dimampukan oleh Dia yang terpaku di salib oleh kasih setia Nya sendiri demi kita semua. Tuhan Yesus Sang Pembela kita memberkati kita. LIHATLAH DIA, KENALILAH DIA, HIRUP KASIH SETIA NYA, Amin.
BEBERAPA
CATATAN PERAYAAN LITURGI HARI-HARI dalam PEKAN SUCI MAKNA LITURGI :
a. Pada hari-hari dalam pekan suci, Gereja merayakan misteri keselamatan yang diwujudkan Kristus pada hari-hari terakhir-Nya.
b.Memperingati sengsara Kristus, yang telah dimulai dari peristiwa Kristus
memasuki Yerusalem sebagai Almasih (Minggu Palma).
UNSUR KHAS :
1. Minggu Suci – masuk minggu sengsara –suasana pertobatan makin mendalam
2. Pada hari Kamis pagi (biasanya), uskup merayakan Misa konselebrasi dengan para imamnya, disebut Misa Krisma, sehingga Kamis Suci kadang disebut Kamis Krisma
3. Misa Krisma biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi Perjamuan Tuhan (Kamis sore) atau hari lain dalam Pekan Suci sebelum Trihari Paskah.
KETENTUAN LITURGI:
1. Hari-hari dalam Pekan Suci adalah Senin,Selasa,Rabu, Kamis.
2. Liturgi hari-hari itu dutamakan di atas semua Hari Raya
3. Warna liturgi : UNGU
– lambang pertobatan, kurban dan persiapan
4. Sakramen Baptis dan Krisma tidak boleh diberikan pada hari-hari itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar