Misa kamis putih di Paroki St. Maria Immaculata Mataram berlangsung khidmat, sedikitnya 2000 orang menghadiri misa perjamuan dalam nuansa putih suci itu. suasana semakin dalam ketika yang memimpin misa adalah sang gembala Bapa Uskup Mgr. Sylvester San, Pr. dalam kotbahnya Bapa Uskup menyampaikan pesan bagi umat agar mencontoh dan meneladani Yesus dalam perjamuan malam yang suci itu. di ilustrasikan bagaimana seorang prodiakon diundang untuk melihat suasana surga dan neraka, maka ia diajak masuk ke dalam neraka dan melihat bagaimana orang duduk dalam jamuan makan bersama dengan sendok yang panjangnya 2 m, suasana menjadi kacau karena setiap orang berusaha mengambil makanan dengan sendok 2 m, sehingga makanan terbuang dan kacau. kemudian prodiakon itu dibawa pula ke surga, di sana ia melihat jamuan makan yang sama di meja makan besar dengan sendok juga 2 m.
namun mereka saling menyuapkan, melayani orang lain dengan memberi supan makanan sehingga mereka saling memberi. apa yang dilihat prodiakon itu merupakan wujud cinta yang saling memberikan. ongkos biaya yang diperoleh untuk ke surga adalah cinta. cinta dalam melayani dengan iklas.
Paskah memang berasal dari bangsa Yahudi, dengan pemberian korban domba, paskah Yesus adalah pemberian diri seorang pelayan secara tulus bagi kepuasan sahabatNya. kamis putih menyimpan rahasia terdalam dalam cinta seorang pelayan, misteri kasih yang syarat dengan kepedulian seorang bagi sahabatnya.
Misa dilanjutkan dengan pembasuhan kaki oleh Bapa Uskup kepada para diakon dengan penuh khidmat. satu persatu kaki para prodiakon dibasuh oleh Uskup. sementara petugas liturgi adalah lingkungan St. Yusuf Mataram dengan pemazmur sdr.Yosef.
Pengarakan sakramen maha kudus dipimpin oleh Bapa Uskup dengan arakan mengelilingi gereja yang selanjutnya masuk ke ruang adorasi. setelah itu dilanjutkan dengan tuguran oleh petugas dari lingkungan sesuai jadwal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar