Jumat, 16 Desember 2016
Minggu, 04 Desember 2016
Jumat, 19 Agustus 2016
SHBR 2016
SHBR
tahun 2016 saat ini sangat unik dan istimewa karena warna kaum muda sangat
dominan, bukan hanya sebagai kepenuhan syarat belajar krisma oleh rm.
Lorensius, namun sungguh suatu jalan pertemuan dengan Roh Kudus. Kita melihat orang-orang yang membangun hidup
baru dalam Roh adalah orang-orang yang memberikan kesempatan pada Roh Kudus
untuk memperbaharui dirinya. Roh Kudus diberi ruang seluas-luasnya dalam
dirinya untuk menggarap, mengolah, memperbaharui hidup sesuai dengan kehendak Roh
Kudus. Dengan kata lain, orang-orang yang mempunyai hidup baru, yang hidupnya
dibimbing oleh Roh Kudus.
Karismatik Katolik Sejarah mu Doeloe
TAHUN
1974, Romo Yohanes Indrakusuma, CSE menerima surat dari kenalannya, seorang
pemimpin tarekat suster di Perancis. Suster itu mengisahkan pengalamannya saat mengikuti
sebuah retret Karismatik. Romo Yohanes agak skeptis membalas surat itu. Sekali
lagi, suster
itu
meyakinkan Romo Yohanes bahwa Roh Kudus berkarya secara istimewa dalam gerakan
Karismatik. “Entah mengapa, mendadak kalimat-kalimat itu menyentuh hati saya,”
ungkap Romo Yohanes, sebagaimana tertulis manusia bila kita memohon
sungguhsungguh kepada-Nya,” tandas imam kelahiran Nganjuk, 8 Juni 1938 ini.
Realitanya,
sebagian umat Katolik masih belum “sreg” dengan ungkapan-ungkapan lahiriah
dalam Karismatik, sebagaimana terlihat dalam persekutuan-persekutuan doa, seperti
bertepuk tangan, mengangkat tangan, menari-nari, dsb. Karena itu, menurut
doktor spiritualitas lulusan Institut Catholique de Paris ini, sebaiknya
Karismatik dibedakan antara isi dan kemasannya. “Isinya sama tapi kemasannya
bisa berbeda,” tandasnya lagi. Tepuk
tangan, sorak sorai yang kerap menjadi ekspresi lahiriah kelompok Karismatik
memang masih membuat orang-orang non-Karismatik “tak bisa memahami”.
Bahkan
ketika masih pastor muda, Paus Fransiskus pun skeptis terhadap gerakan
Karismatik. “Orang-orang ini membingungkan liturgi dengan pelajaran samba,”
katanya kepada wartawan pada 28 Juli 2013. Seiring bergulirnya waktu, Paus Fransiskus
berpendapat lain. “Sekarang, saya berpikir bahwa gerakan ini banyak berbuat
baik untuk Gereja. Gerakan Karismatik bukan saja mencegah umat beralih ke
denominasi Pentakosta, tetapi gerakan ini merupakan pelayanan untuk Gereja
Katolik. Gerakan ini memperbarui kita!” dalam buku “Sang Petapa Sejati” (Maria
E_y, dkk).
Selang
beberapa waktu, suster itu mengirim tiga buku mengenai “Pentakosta Katolik”
karangan Kevin dan Dorothy Renegan. “Ternyata, isi buku itu merupakan
hal yang selama ini saya cari,” ujar Romo Yohanes.
Selanjutnya,
Romo Yohanes berburu literatur-literatur lainnya tentang Karismatik. Ia
mendapati bahwa setiap orang bisa mengalami kehadiran Allah melalui pencurahan Roh
Kudus. “Kehadiran Allah, kasih Allah,
kuasa Allah, bisa dialami manusia bila kita memohon sungguhsungguh kepada-Nya,”
tandas imam kelahiran Nganjuk, 8 Juni 1938 ini. Realitanya, sebagian umat Katolik
masih belum “sreg” dengan ungkapan-ungkapan lahiriah dalam Karismatik,
sebagaimana terlihat dalam persekutuan-persekutuan doa, seperti bertepuk
tangan, mengangkat tangan, menari-nari, dsb. Karena itu, menurut doktor
spiritualitas lulusan Institut Catholique de Paris ini, sebaiknya
Karismatik dibedakan antara isi dan kemasannya. “Isinya sama tapi kemasannya
bisa berbeda,” tandasnya lagi.
Tepuk tangan, sorak sorai yang kerap
menjadi ekspresi lahiriah kelompok Karismatik memang masih membuat orang-orang
non-Karismatik “tak bisa memahami”. Bahkan ketika masih pastor muda, Paus
Fransiskus pun skeptis terhadap gerakan Karismatik. “Orang-orang ini
membingungkan liturgi dengan pelajaran samba,” katanya kepada wartawan pada 28
Juli 2013.
Seiring bergulirnya
waktu, Paus Fransiskus berpendapat lain. “Sekarang, saya berpikir bahwa gerakan
ini banyak berbuat baik untuk Gereja. Gerakan Karismatik bukan saja mencegah
umat beralih ke denominasi Pentakosta, tetapi gerakan ini merupakan pelayanan untuk
Gereja Katolik. Gerakan ini memperbarui kita!”
(Komunika, 2014)
Selasa, 29 Maret 2016
Minggu Paskah
Misa Paskah di Paroki St. Maria Immaculata Mataram dipimpin oleh Mgr. Sylvester San, Pr. misa meriah dengan pujian dari kelompok paduan suara Moradoa, dibawah pimpinan Bp. Remigus menghantar umat memasuki paskah kebangkitan dengan suka cita penuh. sementara itu uk pertama kalinya mendapada sisi lain lektor dan pemazmur secara indah membawakan firman yang tegas dan menguatkan dari kisah peristiwa kebangkitan Tuhan.
Minggu, 27 Maret 2016
Misa Sabtu Suci
Misa diawali dengan liturgi cahaya yang mengambil tempat dipelataran halaman gereja, dengan mengusung lilin paskah diarak memasuki altar gereja, "Kristus cahaya dunia..., Syukur kepada Allah". dilanjutkan dengan kidung paskah oleh sdr. Karel dengan merdu mengarahkan umat pada situasi agung misa.
Sabtu Suci
"Sesudah
itu Yusuf dari Arimatea – ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut
kepada orang-orang Yahudi – meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan
menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
Juga
Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada
Yesus. Ia
membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati
beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan
mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman
itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh
letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ".

Sabtu, 26 Maret 2016
Catatan Umat
Jumat, 25 Maret 2016
DIA DITIKAM KARENA PENGHIANATAN KITA, IBADAT JUMAT AGUNG
Kamis, 24 Maret 2016
TABLO JALAN SALIB OLEH OMK ST MARIA IMMACULATA MATARAM
MISA KAMIS PUTIH
YESUS MELUPAKAN DIRINYA DEMI SAHABAT-SAHABATNYA
Misa kamis putih di Paroki St. Maria Immaculata Mataram berlangsung khidmat, sedikitnya 2000 orang menghadiri misa perjamuan dalam nuansa putih suci itu. suasana semakin dalam ketika yang memimpin misa adalah sang gembala Bapa Uskup Mgr. Sylvester San, Pr. dalam kotbahnya Bapa Uskup menyampaikan pesan bagi umat agar mencontoh dan meneladani Yesus dalam perjamuan malam yang suci itu. di ilustrasikan bagaimana seorang prodiakon diundang untuk melihat suasana surga dan neraka, maka ia diajak masuk ke dalam neraka dan melihat bagaimana orang duduk dalam jamuan makan bersama dengan sendok yang panjangnya 2 m, suasana menjadi kacau karena setiap orang berusaha mengambil makanan dengan sendok 2 m, sehingga makanan terbuang dan kacau. kemudian prodiakon itu dibawa pula ke surga, di sana ia melihat jamuan makan yang sama di meja makan besar dengan sendok juga 2 m.

namun mereka saling menyuapkan, melayani orang lain dengan memberi supan makanan sehingga mereka saling memberi. apa yang dilihat prodiakon itu merupakan wujud cinta yang saling memberikan. ongkos biaya yang diperoleh untuk ke surga adalah cinta. cinta dalam melayani dengan iklas.
Misa kamis putih di Paroki St. Maria Immaculata Mataram berlangsung khidmat, sedikitnya 2000 orang menghadiri misa perjamuan dalam nuansa putih suci itu. suasana semakin dalam ketika yang memimpin misa adalah sang gembala Bapa Uskup Mgr. Sylvester San, Pr. dalam kotbahnya Bapa Uskup menyampaikan pesan bagi umat agar mencontoh dan meneladani Yesus dalam perjamuan malam yang suci itu. di ilustrasikan bagaimana seorang prodiakon diundang untuk melihat suasana surga dan neraka, maka ia diajak masuk ke dalam neraka dan melihat bagaimana orang duduk dalam jamuan makan bersama dengan sendok yang panjangnya 2 m, suasana menjadi kacau karena setiap orang berusaha mengambil makanan dengan sendok 2 m, sehingga makanan terbuang dan kacau. kemudian prodiakon itu dibawa pula ke surga, di sana ia melihat jamuan makan yang sama di meja makan besar dengan sendok juga 2 m.
namun mereka saling menyuapkan, melayani orang lain dengan memberi supan makanan sehingga mereka saling memberi. apa yang dilihat prodiakon itu merupakan wujud cinta yang saling memberikan. ongkos biaya yang diperoleh untuk ke surga adalah cinta. cinta dalam melayani dengan iklas.
Sabtu, 19 Maret 2016
Hosana, Salibkan Dia !, Salibkan Dia!
Yesus seakan menjadikan diriNya “konyol” dalam drama “Hikayat daun-daun Palma”.
Selasa, 15 Maret 2016
Permenungan Palma suatu Lembaran kemenangan
Jejak keselamatan manusia berada dalam lintasan minggu palma. Peristiwa
masuknya Yesus ke Yerusalem direkam oleh keempat penulis Injil. Masing-masing
menuliskannya di Mat. 21:1-11, Mrk. 11:1-11, Luk. 19:28-44, dan Yoh. 12:12-19.
Di dalam ayat-ayat tersebut, kita bisa melihat kemeriahan warga Yerusalem
menyambut kedatangan Yesus. Mereka menghamparkan pakaiannya di jalan, lalu
memotong ranting-ranting, dan menyebarkannya di jalan. Mereka juga
melambai-lambaikan daun palma sambil berseru, "Hosana bagi Anak Daud!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang Maha
Tinggi!".
Senin, 14 Maret 2016
Jadwal pekan suci
1. Misa Hari Minggu Palma (Mengenang Sengsara Tuhan), 20 Maret 2016:Misa dilaksanakan
jam 07.30 WITA
2. Kamis
Putih / Merayakan Perjamuan Tuhan, 24 Maret 2016:
a.
Misa dilaksanakan jam
19.00 WITA
b.
Jadwal Tuguran :
WAKTU
|
LINGKUNGAN
|
Jam
21.30 WITA:
|
-
Stasi Bintang Timur Narmada
-
Lingk. Santa Agatha Sweta
-
Lingk. St. Yohanes Pembaptis Rembiga
-
Lingk.
Ratu Rosario Pagesangan *) Pemandu
-
Lingk. St.
Petrus Kekalik
|
Jam 22.00 WITA:
|
-
Lingk. St. Theresia
Pagutan *) Pemandu
-
Lingk. St.
Maria Fatima Gebang
-
Lingk. St.
Dominikus Cakra Selatan
-
Lingk. St.
Clara Cakra Utara
|
Jam
22.30 WITA:
|
-
Lingk. St.Yoseph
Mataram
-
Lingk. Keluuarga
Nazareth Kr. Taruna
-
Lingk. St. Arnoldus
Gomong *) Pemandu
-
Lingk. Ratu Pencinta Damai
Punia
|
Jam 23.00 dan seterusnya
|
-
OMK
-
PMKRI
-
Lain-lain (niatan khusus)
|
3. Ibadat
Mengenang Wafat Tuhan / Jumat Agung, 25 Maret 2016:
a. Tablo dilaksanakan jam 09.00 WITA
b. Ibadat
mengenang wafat Tuhan dilaksanakan jam 15.00
WITA
4. Misa
Malam Paskah, 25 Maret 2016:
a. Misa
pertama dilaksanakan jam 18.00 WITA
b. Misa
kedua dilaksanakan jam 21.00 WITA
c. Pemetaan
umat dalam misa malam paskah :
- Misa
pertama : 1) St. Theresia Pagutan, 2) Ratu Rosario Pagesangan, 3) St. Dominikus
Cakra Selatan, 4) Stasi Bintang Timur Narmada, 5) St. Yohanes Pembaptis Rembiga, 6)
St. Petrus Kekalik.
- Misa
kedua : 1) Keluarga Nazareth Kr. Taruna, 2) St. Arnoldus Gomong, 3) St. Yoseph
Mataram, 4) RPD Punia, 5) St. Clara Cakra Utara, 6) St. Agatha Sweta, 7) St.
Maria Fatima Gebang.
Catatan:
a) Para
ketua Lingkungan dan Stasi mohon menghimbau umatnya agar mentaati pemetaan ini.
b)
Bagi umat
yang mengikuti Misa I malam paskah pintu
gerbang akan ditutup menjelang Exultet.
5. Misa
Hari Raya Paskah, 27 Maret 2016:
Misa dilaksanakan jam
08.00 WITA
Sabtu, 13 Februari 2016
MISA RABU ABU

dalam pesan rabu abunya romo membacakan surat gembala Bapa Uskup Denpasar yang secara garis besar adalah Rabu abu sebagai rahmat pertobatan dalam tahun Yubelium luarbiasa ini hndaknya menjadi suatu kekuatan bagi kita untuk terus mengambil dan menimba rahmat yang besar.
Keluarga sebagai gereja Allah hendaknya menjadi saksi dan agen bagi rahmat dan menunjukkan wajah Allah sang pengasih dan Rahim.
Sementara secara khusus Romo mnyampaikan tata berpuasa katolik yang benar yakni puasa bagi mereka yang berusia diatas 14 thun hingga 60 tahun, sementara berpantang bagi mereka yang berusia dibawah 14 tahun.
Rabu Abu Sebuah Rutinitaskah atau suatu perziarahan iman....
"Sebab aku makan abu seperti
roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan."
Biasanya pemberian tanda tersebut
disertai dengan ucapan, "Bertobatlah dan percayalah pada Injil."
Seringkali pada hari ini bacaan
di Gereja diambil dari Alkitab bagian kitab 2 Samuel 11-12,
perihal raja Daud yang berzinah dan
bertobat.
Banyak orang Katolik menganggap
hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang. Pada hari ini
umat Katolik berusia
18–59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu
kali, dan berpantang.Secara religius, hampir semua umat katolik memaknainya sebagai masa puasa, masa tobat. seperti Tuhan Yesus dahulu melakukan puasa selama 40 hari, demikian pula umat melakukannya, namun muatan yang berbeda. jika beberapa tahun yang lalu pengertian puasa secara utuh makan yang kenyang hanya sekali disertai dengan upaya-upaya karya kasih, namun saat ini hanya beberapa orang saja yang masih melakukannya, kemudian bagaimana dengan yang lain? seperti rutin ritualitas tanpa makna.
Perlu menjadi suatu permenungan kita, mengapa masa puasa saat ini dirasakan sebagai hal yang biasa dan hampir tidak memberi pembeda yang signifikan dengan hari-hari yang lain dalam tahun-tahun kita? Penandaan Abu sebagai tanda tobat, abu adalah hasil akhir suatu benda, bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. mungkinkah pergeseran makna Rabu abu ini karena kurangnya pemahaman secara historika ataukah keterbatasan dalam menangkap maksudnya.
puasa sebagai salah satu upaya keimanan dan kesadaran siapa kita. membawa kita kembali pada satu titik untuk sejenak melihat kebelakang dengan penuh syukur. tahu dan mau mematikan diri dalam jumlah 40 hari masa itu.
Senin, 25 Januari 2016
Siaran TVRI NTB 25 Januari 2016
TAHUN KERAHIMAN ILAHI
Demikian tema siaran TVRI NTB yang dibawakan oleh KOMSOS Paroki Maria Immaculata Mataram dengan Narasumber Rm. Yohanes Kadek Ariana, Pr. bersama paduan suara Sisilia dibawah koordinator Bp. Petrus Lexy.
Nara sumber menyampaikan :
Paus Fransiskus secara resmi mengumumkan Yubileum Luar Biasa Kerahiman pada petang hari tanggal 11 April 2015 di Basilika Santo Petrus Roma dengan menerbitkan Bula "Misericordiae vultus". Di samping untuk menunjukkan durasi, tanggal pembukaan dan penutupan, serta metode-metode pengembangan, Bula Yubileum merupakan dokumen dastariah untuk memahami semangat maklumat, niat, dan buah-buah yang diharapkan oleh Paus. Yubileum dimulai pada tanggal 8 Desember tahun ini dan akan berakhir pada tanggal 20 November 2016.
Paus Fransiskus secara resmi mengumumkan Yubileum Luar Biasa Kerahiman pada petang hari tanggal 11 April 2015 di Basilika Santo Petrus Roma dengan menerbitkan Bula "Misericordiae vultus". Di samping untuk menunjukkan durasi, tanggal pembukaan dan penutupan, serta metode-metode pengembangan, Bula Yubileum merupakan dokumen dastariah untuk memahami semangat maklumat, niat, dan buah-buah yang diharapkan oleh Paus. Yubileum dimulai pada tanggal 8 Desember tahun ini dan akan berakhir pada tanggal 20 November 2016.
Seperti yang kita tahu bahwa gereja Katolik memiliki
kekayaan tradisi dan simbolisme iman yang berlimpah, sebagian diantaranya
berakar dari tradisi bangsa Yahudi. Kata
Yubelium bersal dari kata Yobel yang berarti tanduk domba jantan atau
sangkakala. Seperti dalam kitab Imamat 25:1-22, disebut tahun Yobel yang berarti
tahun pembebasan.
Rapat DPP penyusunan program kerja 2016
Rapat DPP evaluasi
Rapat DPP St. Maria Immaculata Mataram berlangsung dalam 2 season. tanggal 17 Januari 2016 bertempat di Aula Paroki berlangsung season 1 yakni evaluasi program tahun 2015. Rapat di buka olah Rm. paroki Pastor Marono, Pr dengan moderator rapat Bp. Mikael Numite.
jadwal acara rapat sebagai berikut :
jadwal acara rapat sebagai berikut :
Rapat evaluasi Dewan 17 Jan 2016
1.
Doa Pembukaan ( oleh Bp Barman)
2.
Prakata Ketua DPP (rm Mar)
Evaluasi
keberhasilan ULTAH, Natal Thn Baru,
Minggu, 10 Januari 2016
Pembukaan Pintu Kerahiman Illahi
“Hendaklah
kamu murah hati seperti Bapamu.” Hal itu, menurut Bapa Suci, mencakup, membuka
hati kita dan memberi kesaksian tentang kerahiman di mana-mana, karena,
“Pengampunan adalah kekuatan yang dapat menimbulkan kehidupan baru dan
menanamkan keberanian untuk melihat masa depan pengharapan.” Demikian moto
tahun Kerahiman Illahi yang termuat dalam surat Uskup Denpasar DR Mgr.
Silvester San, Pr yang dibacakan oleh Pastor Lorensius Maryono, Pr dalam
pembukaan Pintu Kerahiman Illahi di Gereja St. Maria Immaculata Mataram.
Langganan:
Postingan (Atom)