
Misa Minggu Palma di gereja Katolik Maria Immaculata Mataram berlangsung sakral. Umat tumpah ruah hadir, sedikitnya 1000 orang. Misa dipimpin oleh Rm. Elly, Pr. Petugas koor dari Lingkungan Cakra Utara dan Mataram. Lektor Gde Martana, Agus. Pemazmur Siska, Doa Umat Ibu Sherly.
Kita
seperti kekurangan peran dalam perjalanan iman kita. Disaat lain kita menjadi
sangat dekat dan memuja Yesus, disaat yang lain kita menjadi Yudas sang
penghiatan. Model opurtunis manjadi
bagian dari hidup kita. Kita menjadi
orang yang berkapasitas opurtunis yang terlatih, asal saja sesuai dengan
kepentingan kita. Demikian pesan Minggu Palma
di gereja Katolik Maria Immaculata Mataram pada misa Minggu Palma 29 Maret 2015
olah Romo Elly, Pr.
Lebih lanjut Romo tambahkan, Lingkungan hidup kita yang penuh dengan pelbagai keinginan dan tindak tanduk memerlukan kehadiran yang patut diteladani: Yang Tersalib adalah teladan hidup iman kita. Kita tidak saja datang kepada Yesus seperti biasanya semua orang, tetapi kita datang menimba kekuatan dari Yang Tersalib, sumber hidup iman kita. Persahabatan dengan Yang Tersalib adalah wujud dari keutuhan dan kesejatian hidup Kristiani dan itulah kegirangan iman Kristiani yang perlu mendapat perhatian dalam Tahun Hidup Bakti. Hubungan yang benar dengan Yang Tersalib akan memberikan makna perjuangan hidup kita, karena di dalamnya kita menemukan sukacita yang tidak mungkin diberikan oleh kemuliaan duniawi.
Perayaan Hari Minggu Palma
mengingatkan kita akan suatu gambaran perjalanan hidup iman kita sewaktu kita
berjumpa dengan Yang Terurapi: kita menyatukan diri dengan gaya hidup Yesus
yang datang ke dunia untuk menyerahkan diri demi kebaikan semua orang. Demikianlah
manusia beriman di jaman ini mudah-mudahan semakin bergairah dalam menyambut
kehadiran Yesus dalam perjuangan hidupnya. Dengan membangun “hidup sehat dan
berkecukupan” sebagaimana dianjurkan dalam tema APP 2015, para murid Kristus
membangun pribadinya dan hubungan dengan sesama dalam konteks keutuhan ciptaan
berdasarkan sikap dasar Yesus Kristus yang taat kepada Bapa sampai wafat di
kayu salib. Yang Tersalib menjadi panutan kita dalam melaksanakan tanggungjawab
sosial ekonomi di dunia, karena itulah tanggungjawab manusia dalam menjaga dan
memelihara keutuhan hidup yang dianugerahkan Tuhan demi kebaikan semua orang.
Pembangunan hidup sehat dan berkecukupan yang dilakukan dalam pergumulan hidup
mudah-mudahan selalu terbuka dan penuh syukur kepada kehadiran Tuhan yang
sungguh memahami persoalan hidup kita. Hosana Putra David !!! terpujilah yang datang atas nama Tuhan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar